Skip to main content

Passion??

passion
Passion? Apa yang ada di benak kalian kalo mendengar kata passion? Awalnya saya termasuk orang yang meremehkan kata passion.

“Perlukah kita kerja sesuai dengan passion kita? Seberapa pentingkah passion dalam menjalani karir?” Semua pertanyaan ini sering muncul di hati saya. Mungkin terdengar aneh.. Tapi ini kenyataan ketika saya belum tahu apa sebenarnya passion saya. Saya suka dengan design  yang cute sampai fashion. Tapi suka saja tidak akan ada gunanya! Tentu saja kita juga perlu bakat dalam hal design. Bakat? Entahlah.. Dulu nilai gambar saya saat sekolah bisa dibilang bagus. Teman-teman bahkan memuji gambar saya.

Tapi sejak masuk kuliah IT, saya memutuskan untuk meninggalkan gambar. Ada istilah “Partice Make It Perfect” That’s right! Selama kuliah, saya sudah tidak pernah lagi melatih tangan dalam hal menggambar. Itulah yang membuat saya tidak bisa merasakan feelnya lagi. Ada perasaan tidak yakin dan tidak percaya diri dalam diri saya ketika menggambar. Dulu ketika menggambar ada perasaan nyaman dan tidak peduli seberapa putus asanya saya di tengah jalan dalam mencat gambar, pasti tetap ada keyakinan kalau ini pasti berhasil dan akan jadi gambar yang bagus. Gambar adalah sesuatu yang mudah, sebuah titik yang disambung dengan indah sehingga menjadi sebuah karya seni yang mengagumkan. Benar tidak? :) Pemikiran ini seakan berubah sekarang. Tidak semudah membalikan telapak tangan.

Berdasarkan referensi yang saya baca, manusia menggunakan dengan otak kiri untuk logika dan otak kanan untuk seni. Setiap manusia selalu mempunyai satu bagian otak yang paling dominan. Mungkin setelah masuk IT yang penuh dengan koding dan logika, kemampuan dan kreatifitas dalam seni saya menurun. Belum lagi karena sudah tidak pernah berlatih gambar. So, akhirnya setelah saya lulus kuliah, saya bercita-cita bekerja di kantor dengan pekerjaan yang saya sendiri tidak tau apa yang benar-benar ingin saya capai. Karena saya mengabaikan kata passion yang ternyata baru saya sadari betapa pentingnya passion dalam dream job. Mungkin semua orang bisa bekerja apapun itu, tapi tidak semua orang enjoy dalam mejalani kerjaan itu. Hidup akan seperti robot yang almost 10 jam/ hari berada di suatu ruangan dengan mengerjakan sesuatu. Saya yakin apa pun bisa saya kerjakan dengan baik, tapi apakah saya akan enjoy selama sebulan, setahun, atau bahkan beberapa tahun? I don’t think so..

Menurut saya, sekarang yang terpenting jika Anda sadar akan passion Anda, kejarlah walaupun sesulit apa pun. Cita-cita saya sejak kecil dan bahkan masih menjadi impian saya adalah menjadi entrepreneur fashion. Entah apa itu passion saya atau bukan, tapi yang pasti keinginan itu masih tertanam di hati saya. Jika sekarang God belum memberi saya kesempatan dalam bisnis ini, oneday saya akan mencoba serius di bidang ini.


Yang saya sadari ketika saya belum mengetahui passion saya, setidaknya kita harus punya satu skill khusus. Contoh sederhananya kuli, walaupun tidak bersekolah atau menempuh pendidikan tinggi, mereka tetep bisa menyambung hidup. Jadi, siapkan diri kalian untuk satu skill khusus dan belajarlah untuk menyukai bidang tersebut!

Comments

Popular posts from this blog

Demam dan Vitamin D

Setelah berobat jalan dengan dokter internis selama lebih dari 1,5 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan dokter lain. Keputusan ini tentu tidak datang tiba-tiba, melihat kondisi saya yang masih sering demam ( at least sebulan sekali), orang tua saya membawa saya ke dokter imun. Alasan lainnya karena saya mudah terkena sakit, mulai dari pilek, batuk, sampai demam. Saya meyakini bahwa daya tahan tubuh atau imun saya tidak lah bagus. Selama ini ketika ada orang yang bersin, saya akan menjadi nervous .. Agak lebay sih, hahaha.. But , seriously penyakit menular seperti ini sering saya alami jika orang disekeliling saya sakit. Berdasarkan rekomendasi dari kolega koko saya, kami pergi ke rumah sakit daerah Pulo Gadung. Dokter internist (penyakit dalam) plus imun ini konon katanya bagus dan teliti. Jangan harap datang tanpa membuat janji karena mungkin Anda bisa dapat nomor antrian hingga 60-an. Hah? Ya, bahkan saya membuat janji 3 minggu sebelum kedatangan karena sudah fully

Making Birthday Cake for My Mom

Pernah ga sih kalian bikin something yang spesial di hari ulang tahun orang tua kalian, readers?  Kalau beli kue itu uda biasa..  Sebagai reward kepada mama yang telah membesarkan dan menyayangi kami (lebay dikit),  saya dan cc tertantang untuk membuat kue sendiri. Penasaran? So, this is it.. "Kue Ulang Tahun Ala Ve dan Momon"... Sebagai pengalaman pertama kami, jujur ini bukan yang terbaik. hehe.. Not bad-lah.. Masih bisa dimakan kok :p Terkstur kuenya padat. Pelajaran penting yang bisa saya ambil dari pembuatan kue ini adalah  don't use pewarna to much.  Kami menggunakan 2 pewarna makanan, yaitu merah dan hijau. Karena pewarna merahnya kami gunakan dalam porsi yang cukup banyak, alhasil bau pewarnanya sangat menyengat. But, saya yakin mama tau maksud tulus kami. hehe.. Sekali lagi saya ucapkan : "Happy B'Day Mom!" The best mom in the world! Love you.. :)

Turun Berat Badan Akibat Demam Rematik

Selama 5 bulan mencari penyebab demam saya, akhirnya semua terjawab sudah.. Banyak perubahan yang terjadi pada diri saya akibat demam rematik , baik secara fisik maupun psikologis. Mulai dari mood yang sering naik turun, sampai berat badan yang jauh turun. Ya.. berat badan saya sempat mengalami penurunan sebanyak 20 kilogram (dari 63 kg menjadi 43 kg) dalam beberapa bulan. Saat berat badan 43 kg, tentu ini menjadi nightmare tersendiri. Saya mudah cape.. Bahkan untuk keramas saya gemetar dan pelan-pelan sambil menghela napas. Mungkin ini karena penurunan berat badan mendadak, sehingga tubuh pun kaget. Sontak ini yang membuat semua orang khawatir.. Orang sekitar saya bahkan berpikir saya stress dengan pekerjaan baru saya. Semua akan tercengang saat sudah lama tak jumpa. Kata-kata yang sering terdengar adalah : “Kok lu sekarang kurus banget? Diet ?” Permasalahan berat badan ini cukup jadi peer tersendiri untuk saya karena mulai dari baju, celana, bahkan pakaian dalam harus saya