Skip to main content

Berbagai Jenis Penyakit Jantung

penyakit jantung
Jantung pernah dianggap sebagai organ yang mengalirkan perasaan cinta ke hati seseorang. Lantaran itulah dalam bahasa Inggris, kata heart bisa bermakna jantung atau hati. Padahal, jantung adalah pompa yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Sebagai organ tubuh, jantung terdiri dari empat ruang. Setiap satu menit, jantung orang dewasa memompa 70 kali per menit, tanpa pernah berhenti. Jadi secara rata-rata, jantung kurang lebih berdenyut 3 milyar kali sepanjang usianya.

Rasanya pantas jika jantung harus ‘disayang-sayang’, terutama bagi kaum wanita. Mengapa? Data dari World Heart Federation (WHF) menunjukkan bahwa tahun 2005, penyakit jantung dan stroke telah merenggut jiwa 17,5 juta orang di seluruh dunia. Ini sama saja dengan jumlah penduduk Singapura. Namun yang paling menyedihkan justru lebih dari separuh korbannya adalah wanita.

Hasil penelitian yang dilakukan Harris Interactive Inc. untuk The American Heart Association pada tahun 2003 terhadap 1.000 orang wanita menunjukkan kebanyakan wanita tidak menyadari kondisi kesehatan mereka. Penelitian lain melaporkan, 64% wanita yang meninggal karena penyakit jantung koroner, tidak merasakan gejala awal. Diduga inilah penyebab peluang hidup wanita yang mengalami serangan jantung lebih rendah dibandingkan pria. Berdasarkan data, 38% wanita meninggal dalam waktu satu tahun setelah serangan jantung, sementara kemungkinannya pada pria hanya 25%.

Berikut berbagai jenis penyakit jantung :
• Penyakit jantung koroner
• Kelainan jantung bawaan (congenital)
• Penyakit jantung akibat infeksi
• Idiopatik
• Penyakit jantung karena kelainan katup
• Arrhythmia (kelainan irama jantung)
• Gagal jantung

Comments

Popular posts from this blog

Demam dan Vitamin D

Setelah berobat jalan dengan dokter internis selama lebih dari 1,5 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan dokter lain. Keputusan ini tentu tidak datang tiba-tiba, melihat kondisi saya yang masih sering demam ( at least sebulan sekali), orang tua saya membawa saya ke dokter imun. Alasan lainnya karena saya mudah terkena sakit, mulai dari pilek, batuk, sampai demam. Saya meyakini bahwa daya tahan tubuh atau imun saya tidak lah bagus. Selama ini ketika ada orang yang bersin, saya akan menjadi nervous .. Agak lebay sih, hahaha.. But , seriously penyakit menular seperti ini sering saya alami jika orang disekeliling saya sakit. Berdasarkan rekomendasi dari kolega koko saya, kami pergi ke rumah sakit daerah Pulo Gadung. Dokter internist (penyakit dalam) plus imun ini konon katanya bagus dan teliti. Jangan harap datang tanpa membuat janji karena mungkin Anda bisa dapat nomor antrian hingga 60-an. Hah? Ya, bahkan saya membuat janji 3 minggu sebelum kedatangan karena sudah fully

Making Birthday Cake for My Mom

Pernah ga sih kalian bikin something yang spesial di hari ulang tahun orang tua kalian, readers?  Kalau beli kue itu uda biasa..  Sebagai reward kepada mama yang telah membesarkan dan menyayangi kami (lebay dikit),  saya dan cc tertantang untuk membuat kue sendiri. Penasaran? So, this is it.. "Kue Ulang Tahun Ala Ve dan Momon"... Sebagai pengalaman pertama kami, jujur ini bukan yang terbaik. hehe.. Not bad-lah.. Masih bisa dimakan kok :p Terkstur kuenya padat. Pelajaran penting yang bisa saya ambil dari pembuatan kue ini adalah  don't use pewarna to much.  Kami menggunakan 2 pewarna makanan, yaitu merah dan hijau. Karena pewarna merahnya kami gunakan dalam porsi yang cukup banyak, alhasil bau pewarnanya sangat menyengat. But, saya yakin mama tau maksud tulus kami. hehe.. Sekali lagi saya ucapkan : "Happy B'Day Mom!" The best mom in the world! Love you.. :)

Turun Berat Badan Akibat Demam Rematik

Selama 5 bulan mencari penyebab demam saya, akhirnya semua terjawab sudah.. Banyak perubahan yang terjadi pada diri saya akibat demam rematik , baik secara fisik maupun psikologis. Mulai dari mood yang sering naik turun, sampai berat badan yang jauh turun. Ya.. berat badan saya sempat mengalami penurunan sebanyak 20 kilogram (dari 63 kg menjadi 43 kg) dalam beberapa bulan. Saat berat badan 43 kg, tentu ini menjadi nightmare tersendiri. Saya mudah cape.. Bahkan untuk keramas saya gemetar dan pelan-pelan sambil menghela napas. Mungkin ini karena penurunan berat badan mendadak, sehingga tubuh pun kaget. Sontak ini yang membuat semua orang khawatir.. Orang sekitar saya bahkan berpikir saya stress dengan pekerjaan baru saya. Semua akan tercengang saat sudah lama tak jumpa. Kata-kata yang sering terdengar adalah : “Kok lu sekarang kurus banget? Diet ?” Permasalahan berat badan ini cukup jadi peer tersendiri untuk saya karena mulai dari baju, celana, bahkan pakaian dalam harus saya