Sebenarnya ketika kita sakit, bukan hanya fisik yang perlu kita jaga tapi psikologis pun perlu. Bahkan mental ini jauh lebih penting daripada obat..Mungkin ada benarnya ketika orang bilang saya sensitif.. Tapi saya rasa semua orang yang pernah sakit dalam jangka waktu yang cukup lama pernah mengalami hal ini. Sering sekali mood saya naik turun dikarenakan sakit. Saya tahu banyak di luar sana yang jauh lebih banyak mengalami penderitaan dari saya. Ketika saya berjuang dengan demam rematik, mungkin ada readers yang berjuang dengan kanker, ginjal, ataupun penyakit berat lainnya. Pada bulan-bulan pertama divonis demam rematik, badan terasa pegal-pegal hampir setiap hari. Tentu ini mempengaruhi mood sehingga emosi sering sekali terganggu. Kesal bercampur dengan marah pada diri sendiri.
Entah kenapa kata-kata ini kemudian terniang-niang di kepala saya. Kemudian saya memeluk diri saya sendiri dan mengatakan ‘maaf’. Maaf karena selama ini saya marah dan kesal terhadap diri saya sendiri. Kemudian, saya pun menangis sejadi-jadinya..
Ketika semua obat ‘terbaik’ atau ‘termahal’ sudah kita konsumsi tapi hasilnya nihil, saya pun belajar satu hal. Yaitu.. Menerima..Sekarang saya pun masih belajar menerima penyakit demam rematik ini. Saya tahu perjuangan ini masih panjang. Menjaga pikiran yang positif memang menjadi peer utama saya saat ini. Jadi dari penyakit ini, saya belajar banyak hal, terutama tentang memahami diri saya sendiri.
Comments
Post a Comment