Skip to main content

Pejuang Demam Rematik


Akhirnya saya pergi ke dokter internis di daerah Tanjung Duren setelah direkomendasikan dokter sebelumnya. Tak banyak yang saya ucapkan, dokter tersebut hanya dengan teliti membaca hasil medical check up saya cukup lama. Sampai pada akhirnya, dokter mengatakan saya terkena demam rematik. Hah? Saya bingung.. dan sejujurnya tidak langsung percaya melihat track record dokter-dokter sebelumnya yang ‘asal’ memvonis. Dokter tersebut menjelaskan secara umum tentang penyakit demam rematik.

demam rematik
Secara umum demam rematik itu disebabkan karena sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh sampai pada akhirnya banyak bakteri di dalam tenggorok. Jika penyakit ini dibiarkan, maka bisa membahayakan jantung karena bakteri tersebut akan menyerang jantung sehingga katup jantung bisa berlubang. It’s scary..

Setelah saya ingat-ingat, memang saya mengalami sakit tenggorokan beberapa bulan ini. Itu pun sudah saya konsultasikan ke dokter-dokter sebelumnya, namun tetap tidak sembuh. Selain itu, kebiasaan buruk saya adalah saya suka tidak menghabiskan antibiotik yang dokter berikan. Jika antibiotik tidak dihabiskan, bahayanya adalah resistensi obat. Artinya, bakteri, virus, atau parasit yang sedang menyerang tubuh kita tidak dapat lagi dibunuh oleh antibiotik tersebut. Terbukti dari hasil tes resistensi, cukup banyak jenis-jenis antibiotik yang resis. Sedangkan untuk membuktikan penyakit demam rematik, dokter menyarankan saya untuk tes kultur tenggorok. Benar saja.., terdapat bakteri Streptococcus yang cukup banyak di tenggorokan.

Setelah sampai di rumah, saya searching di google tentang penyakit demam rematik. Hasilnya? Banyak gejala yang mirip dan saya alami selama beberapa bulan ini. Tentu ini kenyataan pahit yang harus saya terima. Berkaca dari pola hidup yang tidak sehat selama 25 tahun ini, saya menyadari bahwa saya cukup ‘anti’ sayur, banyak mengkonsumsi gorengan dan snack. Tentu pola hidup tidak sehat ini menjadi biangnya. Sakit tenggorokan ini saya sadari sudah sering terjadi selama hidup saya. Bahkan catatan medis saya selalu tentang sakit tenggorokan.
Kadang jika kita tidak ditampar, kita tak akan sadar..
Menyesal? Percuma.. Semua sudah terjadi.

Dokter hanya mengatakan penyakit ini butuh waktu yang cukup lama. Dan saya harus memperhatikan apa yang saya makan dengan menghindari gorengan dan minyak.

Sejak saat itu, saya berobat dengan dokter tersebut selama sebulan sekali. Sudah lebih dari 1,5 tahun saya berobat. Demam masih suka hilang-timbul, tapi saya tidak begitu khawatir dikarenakan memang gejalanya seperti ini. Namun secara perlahan keadaan sudah makin membaik.

Saya tahu seberat apapun ini, pasti saya bisa menghadapinya.. Masa-masa ini telah menyadarkan saya bahwa hal yang paling penting adalah kesehatan. Banyak hal yang tanpa kita sadari bisa terlewatkan jika kita sakit.

Comments

Popular posts from this blog

Demam dan Vitamin D

Setelah berobat jalan dengan dokter internis selama lebih dari 1,5 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan dokter lain. Keputusan ini tentu tidak datang tiba-tiba, melihat kondisi saya yang masih sering demam ( at least sebulan sekali), orang tua saya membawa saya ke dokter imun. Alasan lainnya karena saya mudah terkena sakit, mulai dari pilek, batuk, sampai demam. Saya meyakini bahwa daya tahan tubuh atau imun saya tidak lah bagus. Selama ini ketika ada orang yang bersin, saya akan menjadi nervous .. Agak lebay sih, hahaha.. But , seriously penyakit menular seperti ini sering saya alami jika orang disekeliling saya sakit. Berdasarkan rekomendasi dari kolega koko saya, kami pergi ke rumah sakit daerah Pulo Gadung. Dokter internist (penyakit dalam) plus imun ini konon katanya bagus dan teliti. Jangan harap datang tanpa membuat janji karena mungkin Anda bisa dapat nomor antrian hingga 60-an. Hah? Ya, bahkan saya membuat janji 3 minggu sebelum kedatangan karena sudah fully

Making Birthday Cake for My Mom

Pernah ga sih kalian bikin something yang spesial di hari ulang tahun orang tua kalian, readers?  Kalau beli kue itu uda biasa..  Sebagai reward kepada mama yang telah membesarkan dan menyayangi kami (lebay dikit),  saya dan cc tertantang untuk membuat kue sendiri. Penasaran? So, this is it.. "Kue Ulang Tahun Ala Ve dan Momon"... Sebagai pengalaman pertama kami, jujur ini bukan yang terbaik. hehe.. Not bad-lah.. Masih bisa dimakan kok :p Terkstur kuenya padat. Pelajaran penting yang bisa saya ambil dari pembuatan kue ini adalah  don't use pewarna to much.  Kami menggunakan 2 pewarna makanan, yaitu merah dan hijau. Karena pewarna merahnya kami gunakan dalam porsi yang cukup banyak, alhasil bau pewarnanya sangat menyengat. But, saya yakin mama tau maksud tulus kami. hehe.. Sekali lagi saya ucapkan : "Happy B'Day Mom!" The best mom in the world! Love you.. :)

Turun Berat Badan Akibat Demam Rematik

Selama 5 bulan mencari penyebab demam saya, akhirnya semua terjawab sudah.. Banyak perubahan yang terjadi pada diri saya akibat demam rematik , baik secara fisik maupun psikologis. Mulai dari mood yang sering naik turun, sampai berat badan yang jauh turun. Ya.. berat badan saya sempat mengalami penurunan sebanyak 20 kilogram (dari 63 kg menjadi 43 kg) dalam beberapa bulan. Saat berat badan 43 kg, tentu ini menjadi nightmare tersendiri. Saya mudah cape.. Bahkan untuk keramas saya gemetar dan pelan-pelan sambil menghela napas. Mungkin ini karena penurunan berat badan mendadak, sehingga tubuh pun kaget. Sontak ini yang membuat semua orang khawatir.. Orang sekitar saya bahkan berpikir saya stress dengan pekerjaan baru saya. Semua akan tercengang saat sudah lama tak jumpa. Kata-kata yang sering terdengar adalah : “Kok lu sekarang kurus banget? Diet ?” Permasalahan berat badan ini cukup jadi peer tersendiri untuk saya karena mulai dari baju, celana, bahkan pakaian dalam harus saya