Skip to main content

7 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D

Kekurangan vitamin D adalah sangat umum terjadi di negara yang jarang terpapar sinar matahari seperti Amerika Serikat. Banyak orang yang keliru jika sudah mengkonsumsi makanan yang mengandung vit D, maka orang tersebut tidak akan kekurangan vitamin tersebut. Namun kenyataannya, makanan yang mengandung vitamin ini  tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh.

Sebelum tahun 2000-an, sangat sedikit dokter yang pernah mempertimbangkan kemungkinan bahwa Anda mungkin kekurangan vit D. Tapi seiring berkembangnya teknologi dan penelitian yang dilakukan, semakin jelas bahwa banyak orang yang mengalami kekurangan vitamin ini.

Kesehatan Nasional dan Survei Pemeriksaan Gizi menemukan 50 persen dari anak-anak berusia 1-5 tahun dan 70 persen anak-anak antara usia 6 - 11 mengalami kekurangan vit D.

Satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti apakah Anda kekurangan vit D adalah melalui tes darah. Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang perlu diperhatikan juga. Jika gejala berikut terjadi pada Anda, konsultasikan ke dokter.

Berikut ini 7 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D :
• Memiliki Kulit Gelap
Orang Afrika-Amerika beresiko terkena kekurangan vitamin ini lebih besar karena jika Anda memiliki kulit gelap, Anda mungkin perlu paparan sinar matahari sebanyak 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang berkulit pucat. Dr. Holick menjelaskan pigmen kulit bertindak sebagai tabir surya alami, sehingga lebih banyak pigmen yang Anda miliki, semakin banyak waktu yang Anda perlukan untuk menghabiskan waktu di bawah sinar matahari.

• "Feeling blue"
Feeling blue dapat diartikan suasana hati yang kurang enak atau sedih. Hormon otak yang berhubungn dengan mood atau perasaan seseorang dinamakan serotonin. Tahun 2006, para ilmuwan menemukan efek dari kekurang vit D pada kesehatan mental pasien lanjut usia yang berumur 80 tahun. Orang-orang tersebut lebih rentan 11 kali saat mengalami depresi.

• Usia 50 tahun atau lebih
Saat usia bertambah, kulit tidak dapat ‘menyerap’ vit D secara maksimal saat terpapar sinar matahari. Pada saat yang sama, ginjal menjadi kurang efisien dalam mengkonversi vitamin D yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu, faktor lainnya orang dewasa cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan.

• Kegemukan, obesitas, atau memiliki masa otot yang tinggi
vitamin d
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak. Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, Anda mungkin akan membutuhkan lebih banyak vit D daripada orang yang lebih ramping. Hal ini juga berlaku pada orang-orang dengan bobot tubuh yang lebih tinggi karena massa otot.

• Nyeri Tulang
Menurut Dr. Holick, awalnya gejala yang dikeluhkan pasien adalah sakit, nyeri tulang, serta kelelahan. Gejala ini adalah tanda-tanda klasik dari defisiensi vitamin D yang disebut Osteomalacia, yang berbeda dari Osteoporosis pada orang dewasa. Osteomalacia adalah penyakit yang mengakibatkan tulang menjadi lunglai. Sama seperti Osteoporosis, Osteomalacia berpotensi membuat tulang cepat patah.

• Kepala Berkeringat
Menurut Dr. Holick, salah satu tanda-tanda klasik dari kekurangan vit D adalah kepala berkeringat. Berkeringat berlebihan pada seseorang mempengaruhi mood sehingga menjadi pertanda gejala awal.

• Memiliki masalah pencernaan
Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak, yang berarti kondisi pencernaan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap lemak. Jika Anda kekurangan vitamin tersebut, mungkin Anda memiliki penyerapan rendah dari vitamin larut lemak seperti vit D. Masalah pencernaan lainnya, seperti penyakit inflamasi usus, radang usus, dan alergi terhadap gluten.

Comments

Popular posts from this blog

Demam dan Vitamin D

Setelah berobat jalan dengan dokter internis selama lebih dari 1,5 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan dokter lain. Keputusan ini tentu tidak datang tiba-tiba, melihat kondisi saya yang masih sering demam ( at least sebulan sekali), orang tua saya membawa saya ke dokter imun. Alasan lainnya karena saya mudah terkena sakit, mulai dari pilek, batuk, sampai demam. Saya meyakini bahwa daya tahan tubuh atau imun saya tidak lah bagus. Selama ini ketika ada orang yang bersin, saya akan menjadi nervous .. Agak lebay sih, hahaha.. But , seriously penyakit menular seperti ini sering saya alami jika orang disekeliling saya sakit. Berdasarkan rekomendasi dari kolega koko saya, kami pergi ke rumah sakit daerah Pulo Gadung. Dokter internist (penyakit dalam) plus imun ini konon katanya bagus dan teliti. Jangan harap datang tanpa membuat janji karena mungkin Anda bisa dapat nomor antrian hingga 60-an. Hah? Ya, bahkan saya membuat janji 3 minggu sebelum kedatangan karena sudah fully

Making Birthday Cake for My Mom

Pernah ga sih kalian bikin something yang spesial di hari ulang tahun orang tua kalian, readers?  Kalau beli kue itu uda biasa..  Sebagai reward kepada mama yang telah membesarkan dan menyayangi kami (lebay dikit),  saya dan cc tertantang untuk membuat kue sendiri. Penasaran? So, this is it.. "Kue Ulang Tahun Ala Ve dan Momon"... Sebagai pengalaman pertama kami, jujur ini bukan yang terbaik. hehe.. Not bad-lah.. Masih bisa dimakan kok :p Terkstur kuenya padat. Pelajaran penting yang bisa saya ambil dari pembuatan kue ini adalah  don't use pewarna to much.  Kami menggunakan 2 pewarna makanan, yaitu merah dan hijau. Karena pewarna merahnya kami gunakan dalam porsi yang cukup banyak, alhasil bau pewarnanya sangat menyengat. But, saya yakin mama tau maksud tulus kami. hehe.. Sekali lagi saya ucapkan : "Happy B'Day Mom!" The best mom in the world! Love you.. :)

Turun Berat Badan Akibat Demam Rematik

Selama 5 bulan mencari penyebab demam saya, akhirnya semua terjawab sudah.. Banyak perubahan yang terjadi pada diri saya akibat demam rematik , baik secara fisik maupun psikologis. Mulai dari mood yang sering naik turun, sampai berat badan yang jauh turun. Ya.. berat badan saya sempat mengalami penurunan sebanyak 20 kilogram (dari 63 kg menjadi 43 kg) dalam beberapa bulan. Saat berat badan 43 kg, tentu ini menjadi nightmare tersendiri. Saya mudah cape.. Bahkan untuk keramas saya gemetar dan pelan-pelan sambil menghela napas. Mungkin ini karena penurunan berat badan mendadak, sehingga tubuh pun kaget. Sontak ini yang membuat semua orang khawatir.. Orang sekitar saya bahkan berpikir saya stress dengan pekerjaan baru saya. Semua akan tercengang saat sudah lama tak jumpa. Kata-kata yang sering terdengar adalah : “Kok lu sekarang kurus banget? Diet ?” Permasalahan berat badan ini cukup jadi peer tersendiri untuk saya karena mulai dari baju, celana, bahkan pakaian dalam harus saya