Skip to main content

Penyakit Jantung Akibat Infeksi & Idiopatik

penyakit jantung

Penyakit Jantung Akibat Infeksi

Penyebab : infeksi akibat bakteri yang tidak ditangani dengan tuntas. Kelaianan biasanya terjadi pada otot jantung atau katup jantung. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung rematik.

Gejala penyakit jantung akibat infeksi : infeksi pada otot jantung yang dikenal sebagai myocarditis biasanya ditandai dengan gejalanya seperti demam, nyeri dada yang samar, ngilu persendian, dan detak jantung yang cepat. Infeksi pada katup dapat mengakibatkan gangguan pompa jantung (endocarditis), sedangkan pada katup jantung disebut pericarditis.

Siapa yang perluang terkena penyakit ini?
Mereka yang mengalami infeksi baik oleh virus atau bakteri, namun tidak diobati dengan tuntas.

Penanganan : tidak ada tindakan medis yang spesifik untuk penderita myocarditis dan pericarditis. Dokter hanya memperbaiki kondisi umum dan mengurangi keluhan secara simptomatis. Khusus untuk endocarditis, biasanya akan diatasi dengan antibiotika yang sesuai dengan kuman atau bakteri penyebab infeksi.

Idiopatik

Penyebab : tidak diketahui secara jelas namun biasanya mengenai otot jantung, yang menjadi lemah, mengalami penebalan atau penipisan. Melemahnya otot jantung atau kelaianan otot jantung ini disebut sebagai cardiomiopathy. Ada yang sifatnya dilatatif (pembengkakan jantung dilatative cardiomiopathy) ataupun penebalan otot jantung tanpa sebab yang jelas (hypertrophic cardiomiopathy).

Gejala : gejala gagal jantung, pembengkakan di tubuh bagian bawah. Lelah, pingsan, terengah-engah.

Siapa berpeluang terkena penyakit ini?
Karena penyebabnya tidak jelas, bisa terjadi pada siapa pun.

Penanganan : tindakan yang dilakukan dokter biasanya dengan pemberian obat untuk mempertahankan fungsi jantung.

Comments

Popular posts from this blog

Demam dan Vitamin D

Setelah berobat jalan dengan dokter internis selama lebih dari 1,5 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan dokter lain. Keputusan ini tentu tidak datang tiba-tiba, melihat kondisi saya yang masih sering demam ( at least sebulan sekali), orang tua saya membawa saya ke dokter imun. Alasan lainnya karena saya mudah terkena sakit, mulai dari pilek, batuk, sampai demam. Saya meyakini bahwa daya tahan tubuh atau imun saya tidak lah bagus. Selama ini ketika ada orang yang bersin, saya akan menjadi nervous .. Agak lebay sih, hahaha.. But , seriously penyakit menular seperti ini sering saya alami jika orang disekeliling saya sakit. Berdasarkan rekomendasi dari kolega koko saya, kami pergi ke rumah sakit daerah Pulo Gadung. Dokter internist (penyakit dalam) plus imun ini konon katanya bagus dan teliti. Jangan harap datang tanpa membuat janji karena mungkin Anda bisa dapat nomor antrian hingga 60-an. Hah? Ya, bahkan saya membuat janji 3 minggu sebelum kedatangan karena sudah fully

Making Birthday Cake for My Mom

Pernah ga sih kalian bikin something yang spesial di hari ulang tahun orang tua kalian, readers?  Kalau beli kue itu uda biasa..  Sebagai reward kepada mama yang telah membesarkan dan menyayangi kami (lebay dikit),  saya dan cc tertantang untuk membuat kue sendiri. Penasaran? So, this is it.. "Kue Ulang Tahun Ala Ve dan Momon"... Sebagai pengalaman pertama kami, jujur ini bukan yang terbaik. hehe.. Not bad-lah.. Masih bisa dimakan kok :p Terkstur kuenya padat. Pelajaran penting yang bisa saya ambil dari pembuatan kue ini adalah  don't use pewarna to much.  Kami menggunakan 2 pewarna makanan, yaitu merah dan hijau. Karena pewarna merahnya kami gunakan dalam porsi yang cukup banyak, alhasil bau pewarnanya sangat menyengat. But, saya yakin mama tau maksud tulus kami. hehe.. Sekali lagi saya ucapkan : "Happy B'Day Mom!" The best mom in the world! Love you.. :)

Turun Berat Badan Akibat Demam Rematik

Selama 5 bulan mencari penyebab demam saya, akhirnya semua terjawab sudah.. Banyak perubahan yang terjadi pada diri saya akibat demam rematik , baik secara fisik maupun psikologis. Mulai dari mood yang sering naik turun, sampai berat badan yang jauh turun. Ya.. berat badan saya sempat mengalami penurunan sebanyak 20 kilogram (dari 63 kg menjadi 43 kg) dalam beberapa bulan. Saat berat badan 43 kg, tentu ini menjadi nightmare tersendiri. Saya mudah cape.. Bahkan untuk keramas saya gemetar dan pelan-pelan sambil menghela napas. Mungkin ini karena penurunan berat badan mendadak, sehingga tubuh pun kaget. Sontak ini yang membuat semua orang khawatir.. Orang sekitar saya bahkan berpikir saya stress dengan pekerjaan baru saya. Semua akan tercengang saat sudah lama tak jumpa. Kata-kata yang sering terdengar adalah : “Kok lu sekarang kurus banget? Diet ?” Permasalahan berat badan ini cukup jadi peer tersendiri untuk saya karena mulai dari baju, celana, bahkan pakaian dalam harus saya